Kunai

Selasa, 11 September 2012

mengulas Film RUMAH DI SERIBU OMBAK

Hello. bro, taukah anda dengan film ini? "Rumah di Seribu Ombak" judulnya. Film dari novel dengan judul yang sama karangan Erwin Arnada
Film ini berlatar di Singaraja tepatnya di pantai Lovina yang menyuguhkan pemandangan laut dan langit yang ISTIMEWA.

Film yang mengisahkan tentang persahabatan 2 anak Singaraja yang bernama Samihi dan Wayan Manik panggil saja Yanik . Mereka tumbuh bersama, menjalin persahabatan di tengah banyak perbedaan diantara mereka. Samihi seorang muslim, rajin mengaji sedangkan Yanik yang beragama Hindu, bekerja dilaut dan berteman dengan lumba-lumba. Namun mereka saling bersahabat dan saling menguatkan satu sama lain untuk menghadapi mimpi-mimpi buruk mereka.

Samihi takut ke laut yang bisa mengancam keselamatanya, karena sejak kecil ia dilarang orangtuanya untuk mendekati laut. Padahal itu menjadi permainan sehari-hari anak Singaraja.
Sementara Yanik trauma terhadap kekerasan yang dialaminya sejak lama, yang dilakukan oleh warga asing belgia yang bernama Andrew. Setelah ditinggal ayahnya pergi ke Denpasar Kemiskinan melanda Yanik membuatnya putus sekolah. Ia tinggal bersama ibunya yang sakit-sakitan. Cuma satu peninggalan dari ayahnya yaitu ayam yang bernama Samong. Setiap diadu ayam itu pasti menang.

Mereka akhirnya bersahabat. Mereka sering bermain bersama, bercanda dan berbagi rahasia masing-masing. Namun, ketika mereka bermain di sungai tiba-tiba Andrew datang dan menangkap Yanik lalu dengan terpaksa Samihi melaporkan sekaligus menceritakan ke ketua adat apa yang dilakukan Andrew terhadap Yanik yang itu menjadi rahasia Yanik. Yanik kecewa pada Samihi, Yanik mau memaafkan Samihi jika dia mau nyemplung ke sungai untuk berenang,."Samihi ayo kemari, jangan takut ada aku. Aku akan menjagamu," Wayan Manik kepada Samihi saat mengajak belajar berenang. Berkat Yanik lah Samihi bisa berenang. yang berperan jadi kepala adatnya adala Jerinx SID. Duka dan kesedihan Yanik bertambah ketika mendengar ayahnya meninggal dalam insiden bom di Legian yang menewaskan 200 orang.

Samihi akan mengikuti lomba mengaji, Yanik mengaja Samihi ke guru mekidung untuk latian vokal. Ketika Samihi akan berlomba Yanik datang. Sebelum Yanik akan pergi dia meninggalkan surat yang berisi "Samihi saudara Muslimku. Semoga malam ini menjadi malam yang tak bisa kamu lupakan. Menjadi juara mengaji, kalau itu benar terjadi, aku ucapkan selamat..." Setelah itu dia menghilan entah kemana.

Suatu hari ketika ayah Samihi mengajak Samihi dan adiknya Syamimi berlibur ke Kuta. Ketika di sana Samihi melihat papan selancar dan dia tertarik untuk belajar bermain selancar. Samihi pun tumbuh menjadi remaja dia sudah sangat ahli dalam mengendalikan papan selancar di ombak dan dia mengikuti berbagai perlombaan selancar. Samihi pun mendapat beasiswa ke Australia. Semua itu berkat sahabatnya Wayan Manik yang telah mengajarkanya berenang waktu di desa Kaliasem.

Tiba-tiba ketika Syamimi pulang dari masjid dia terkejut bertemu dengan Wayan Manik yang telah kembali ke desa itu. Karena sering bermain bersama munculah rasa diantara mereka berdua. Yanik yang dari dulu sudah mengagumi Syamimi dan Syamimi sekarang juga mencintai Yanik. Yanikpun sangat sayang pada Syamimi. Suatu saat ibunya meninggal. Yanik sangat bersedih ibunya telah meninggil. Suatu pagi Syamimi ingin mengajak Yanik untuk menelpon kakaknya Samihi yang ada di Australia tapi ketika Syamimi tiba di rumah Yanik sudah tidak ada di rumah, Yanik hanya meninggalkan surat untuk Syamimi yang intinya berisi dia sangat mencintai Syamimi dan dia memutuskan untuk kembali ke rumahnya yaitu RUMAH DI SERIBU OMBAK.

Inilah cerita dari film Rumah Di Seribu Ombak yang dapatku ceritakan, mungkin di dalamnya ada yang kurang dalam cerita aslinya karena mungkin aku pada saat itu sedang sibuk membuka makanan, ini pengalamanku nonton film tersebut. Awalnya sih aku diajak temanku untuk menonton film ini sekaligus ingin melihat aksi Jerinx SID berakting didepan kamera. Ternyata cerita film ini sungguh istimewa, jarang saya melihat film seperti ini, ceritanya bagus. Aku juga sempat terharu dan sedih ketika Yanik meninggalkan Samihi tapi juga ada yang lucu. Terdapat banyak pesan moral dan sosial didalamnya.

Pokonya kalian harus nonton kalo nggak rugi wes to, aku diajak juga dibayari juga boleh haha

Senin, 10 September 2012

Sejarah Billiard di Indonesia

Biliar adalah sebuah cabang olahraga yang masuk dalam kategori cabang olahraga konsentrasi , sehingga sangat dibutuhkan ketahanan dan pemahaman mental yang benar serta harus ditunjang oleh kemampuan fisik yang prima agar mampu berprestasi lebih tinggi dan stabil. Cabang olahraga ini dimainkan di atas meja dan dengan peralatan bantu khusus serta peraturan tersendiri. Permainan ini terbagi dari beberapa Jenis, antara lain jenis Carom, English Billiard dan Pool. 

Sebagai contoh, jenis Carom dimainkan di meja yang tidak memiliki lubang sama sekali. Ini berbeda dengan jenis English Billiard dan Pool yang dimainkan di meja yang memiliki lubang sebanyak 6 buah. Meski sama-sama memilki 6 buah lubang, ukuran atau luas meja antara English Billiar dan Pool pun berbeda, lebih luas meja jenis English Billiard.

Sejarah perkembangan olahraga billiar di Indonesia pertama kali muncul dari kalangan masyarakat lapisan bawah. Masyarakat tersebut sebagian besar merupakan orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan (pengganguran bahkan pekerja kasar) dan lokasi tempat bermainnya identik dengan tempat-tempat kumuh, sehingga pandangan negatif melekat pada olahraga itu.hal ini sangat berbeda dengan asal perjalanan bilyar yang ditemukan abad ke 15 di Eropa Utara yang mengalami kemajuan pesat, sehingga menjadi kegiatan olahraga yang dilakukan oleh semua kalangan baik raja, presiden, pengusaha, dan anggota masyarakat lainnya.
Pada waktu Negara-negara Eropa melakukan penjajahan di daratan Asia, mereka (penjajah) membawa “kebiasaannya” tersebut yaitu bermain billiard ke lingkungan tempat mereka menjajah, diantaranya Indonesia, Philipina dan Negara Asia lainnya. Hal tersebut justru membuat olahraga billiard sangat popular di Asia sekarang ini dibandingkan di Negara-negara Eropa, bahkan para pemain-pemain professional billiard justru didominasi oleh orang-orang Asia. Hal ini terlihat dari munculnya pemain –pemain Asia yang sering menjuarai pertandingan billiard bergengsi. Seperti Efren Reyes, Fransisco Bustamante (Philipina), Cho Fong Pang (Taiwan). Bahkan yang lebih hebat lagi, pada tahun 2005 juara dunia billiard bola 9 dan bola 8 yaitu Wu Chia Ching, bocah berumur 16 tahun dari Taiwan. Serta masih sangat banyak lagi pemain-pemain Asia yang menjadi juara dunia atau menjadi pemain professional.

Sampai saat ini, tahun 2008, yang sangat berkembang di Indonesia adalah jenis Pool yang itu pun masih terbagi dalam Nomor bola 15, bola 8 dan bola 9. Dahulu di Indonesia, biliar identik dengan olahraga yang selalu dimainkan oleh para lelaki saja. Namun saat ini banyak wanita yang mulai menggemari olahraga biliar. Adalah Bapak Putera Astaman, mantan Ketua Umum PB. POBSI, yang berhasil menaikan Citra Olahraga Biliar, di Indonesia dari Sekedar Olahraga Rekreasi menjadi Olahraga Prestasi.
Biliar, jenis Pool telah berkembang menjadi salah satu cabang olahraga yang mampu ikut mengharumkan nama bangsa Indonesia. Contohnya, pada World Pool Championship(kejuaraan dunia biliar jenis pool untuk nomor bola 9) tahun 2006 kemarin, pemain seperti Ricky Yang, M. Zulfikri berhasil masuk ke jajaran 32 besar pemain dunia. Roy Apancho berhasil masuk ke jajaran pemain 64 besar dunia. Apsi Chaniago berhasil masuk ke jajaran pemain 128 besar dunia.
Pada pesta olahraga antar bangsa SEA Games XXIV, 2007 yang lalu, terjadi kejutan peningkatan prestasi secara luar biasa pula pada cabang olahraga Biliar jenis Pool, dengan mampunya diraih Medali Emas nomor bola 8, Wanita Perorangan sekaligus Medali Perak nomor bola 9, Wanita Perorangan oleh seorang Atlet Muda Usia yakni Angelina Magdalena Ticoalu  serta Medali Emas nomor bola 9, Pria Perorangan oleh Ricky Yang